Tidak ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan, terutama jika itu mengenai peristiwa yang berada di luar kendali manusia.

Namun gerhana [baik matahari maupun bulan] walaupun begitu menarik perhatian tetap saja kejadian ini hanya dipandang sebagai sebuah fenomena alam. Seiring perkembangan zaman gerhana menjadi semakin populer. Pada saat gerhana, dunia yang sedang terlelap dalam “tradisi salah” akan dibangunkan untuk memandang langit yang sama, agar semua orang tahu bahwa di atas sana ada dua benda penerang yang telah ditetapkan dari sejak minggu penciptaan untuk menjadi penentu kalender Sang Pencipta.

Gerhana memang benar adalah sebuah “tanda khusus”, bulan dan matahari adalah dua benda penentu kalender Sang Pencipta yang telah disingkirkan sejak pertengahan abad keempat.

Banyak orang yang mengutarakan kekagumannya pada Sang Pencipta pada saat melihat gerhana terjadi. Tapi sayangnya kebanyakan orang hanya sampai pada batas “mengagumi dan berterima kasih” karena sudah diberikan kesempatan utnuk melihat fenomena yang tergolong langkah ini. Tidak banyak yang kemudian bertanya: selain menjadi penerang di angkasa apakah matahari dan bulan memiliki fungsi yang lain?

Berfirmanlah Elohim: “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi.” Dan jadilah demikian. Maka Elohim menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.

Kejadian 1:14-16

Engkau yang telah membuat bulan menjadi penentu waktu [waktu ibadah], matahari yang tahu akan saat terbenamnya.

Mazmur 104:19

Matahari dan bulan sejak semula telah ditetapkan menjadi penentu Kalender Sang Pencipta, yaitu Kalender Lunisolar. Tetapi coba anda perhatikan kalender apa yang digunakan oleh seluruh dunia saat ini untuk mengatur waktu kerja dan waktu istirahat/ibadah? Jawabannya adalah Kalender Masehi!

Kalender Masehi adalah sebuah kalender yang hanya berpatokan pada matahari, bulan sebagai penentu bulanan telah diabaikan sama sekali, itulah sebabnya siklus mingguan dalam kalender ini berlangsung terus menerus tanpa jeda. Bahkan pada tahun kabisat [seperti tahun ini] yang terjadi setiap empat tahun di mana sebuah hari ditambahkan pada bulan februari, hal ini pun tidak mengganggu siklus mingguan yang terus menerus dan tanpa henti.

Kalender lain yang juga digunakan berdampingan dengan kalender Masehi adalah kalender bulan atau kalender lunar. Ini adalah kalender yang berdasarkan pada pergerakan bulan. Contoh kalender ini adalah kalender Hijriah, kalender ini didasarkan pada ketatnya siklus bulan. Bulan di awali dari fajar setelah konjungsi dan siklusnya berlangsung terus menerus tanpa penyesuaian dengan tahun matahari, dan karena panjang 12 bulan kurang 11 hari dari panjang tahun matahari maka sepanjang tahun kalender bulan mengambang dari musim.

Kalender Lunisolar Alkitab adalah kalender yang menyandarkan bulanan bulan pada tahun matahari. Matahari dan bulan difungsikan bersama-sama untuk membentuk kalender lunisolar. Bulanan diatur sepanjang dengan tahun matahari dengan cara menambahkan bulan ke-13 sebanyak 7 kali dalam 19 tahun. Siklus mingguan dimulai baru setiap awal bulan. Setiap satu bulanan berisi 4 minggu penuh.

Surga pada hari ini sedang berusaha mengingatkan dunia kembali pada fungsi matahari dan bulan yang telah ditutupi sekian ratus tahun sejak kalender dan hukum Yahuwah diubah sesuai dengan nubuatan Alkitab dalam Daniel 7:25.

Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah kalender dan hukum.

Daniel 7:25

Sedihnya, kalender apapun yang digunakan saat ini tidak lagi menjadi hal yang penting bagi kebanyakan orang karena selain kalender yang sudah diubah, hukum yang mengatur hari ibadah, yaitu Sepuluh Firman pun telah diubah.

Kalender sesungguhnya adalah alat yang sangat penting, karena:

Siapa menguasai kalender akan menguasai/mengontrol dunia!

Coba sejenak anda berfikir: dengan apa dunia ini mengatur jadwal kerja dan jadwal ibadah? Dengan Kalender Masehi!

Bukan Sang Pencipta yang menyuruh anda berhenti bekerja di hari Sabtu dan Minggu tapi orang/kelompok orang yang membuat Kalender Masehi yang memaksa anda melakukannya.

Sang Pencipta memerintahkan umat-Nya berhenti bekerja pada hari-hari Sabat Lunar dan hari bulan baru serta beberapa hari-hari raya lainnya berdasarkan Kalender Lunisolar-Nya!

Waktu kita menyembah yang ditentukan oleh kalender apa yang kita pakai mengungkapkan siapa yang kita sembah!

Musuh kita, Lusifer, telah mengubah kalender umum dan mencuri penyembahan yang seharusnya hanya ditujukan kepada Yahuwah!

Melalui tradisi dan asumsi belaka, Lusifer telah menyatukan dunia untuk menggunakan kalender Masehi, sebuah kalender matahari dengan siklus mingguan yang tidak perna berhenti.

Yahuwah membuat kalender-Nya sendiri melalui pergerakan matahari dan bulan, tetapi Lusifer melalui budak-budaknya di bumi telah menyingkirkan kalender itu dan menggantinya dengan kalender Masehi, dan dengan menggunakan kalender Masehi ini kebanyakan orang tanpa sadar telah menyatakan kesetiaanya dan ibadahnya kepada bapa segala dusta, Lusifer!

Namun semua orang yang rindu untuk menyatakan kesetiaannya kepada Yahuwah akan menyembah Dia pada hari yang telah Dia atur untuk itu. Dan untuk menemukan hari yang tepat untuk menyembah kita harus menggunakan kalender Lunisolar yang telah ditetapkan saat penciptaan. Menggunakan kalender Masehi untuk menentukan kapan hari Sabat Alkitab terjadi adalah sebuah kesalahan besar. Hari Sabat Alkitab hanya bisa ditemukan di dalam Kalender Alkitab, yaitu Kalender Lunisolar!

Kitab Suci mengungkapkan bahwa kalender yang akan digunakan untuk menyembah sepanjang waktu sampai di dalam kekekalan adalah kalender yang berdasarkan pada hari bulan baru.

Dari satu hari bulan baru kepada hari bulan baru berikutnya, dari satu hari Sabat kepada hari Sabat berikutnya, seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman Yahuwah.

Yesaya 66:23, KJV

Inilah saat bagi para umat sisa yang masih terlelap dalam tradisi agama untuk bangun memperhatikan ketetapan-ketetapan Sang Pencipta. Sehingga pada saat anda memandang langit untuk melihat gerhana, anda tahu bahwa Yahuwah yang menciptakan kedua benda ini tidak hanya menciptakannya untuk menerangi bumi tetapi juga untuk menjadi alat untuk menetapkan kalender-Nya yang berfungsi mengatur hari-hari raya kudus milik-Nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *