Tradisi telah mengajarkan bahwa alasan umat Kristen moderen beribadah pada hari Minggu adalah karena itu adalah hari Kebangkitan Sang Juruselamat, dan karena hari Minggu dalam Kalender Masehi adalah hari pertama dalam sebuah minggu maka secara otomatis hari Sabtu adalah hari ketujuh atau hari Sabat. Kesaksian Alkitab melalui nubuatan Daniel menunjukkan bahwa hari penyaliban adalah bukan hari Jumat, sehingga Sabat Sejati Alkitab bukan hari Sabtu dan hari kebangkitan bukan hari Minggu.

Nubuatan “70 minggu” dalam kitab Daniel pasal 9 merupakan salah satu nubuatan yang paling luar biasa di dalam seluruh Alkitab, karena nubuatan ini tidak terbantahkan mengenali tahun yang tepat dari waktu pembaptisan dan penyaliban Sang Juruselamat. Sedihnya, banyak orang yang telah salah menafsirkan nubuatan besar ini atau mengabaikan implikasinya yang lebih besar. Sebuah kajian yang mendalam pada “70 minggu” Daniel dengan tidak terbantahkan membuktikan kesalahan “Penyaliban hari Jumat” dan gagasan bahwa mingguan 7 hari moderen memiliki siklus tidak terputus tanpa interupsi sejak dari masa Penciptaan!

Di dalam kitab Daniel pasal 9, malaikat Gabriel mengungkap kepada Daniel waktu kedatangan Mesias dan masa depan bangsa Yahudi. Gabriel mengawali dengan menyatakan kepada Daniel:

Tujuh puluh minggu telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus . . .
(Daniel 9:24)

Di sini, Surga menjelaskan bahwa 70 minggu nubuatan telah ditentukan untuk bangsa Daniel (bangsa Yahudi). Dalam Alkitab, satu hari nubuatan adalah sama dengan satu tahun yang sesungguhnya.

. . . Aku menentukan bagimu satu hari untuk satu tahun.
(Yehezkiel 4:6)

Dari sini, kita menyimpulkan bahwa 70 minggu nubuatan (490 hari nubuatan ) adalah sama dengan 490 tahun yang sesungguhnya. Dalam ayat 25, Gabriel menyatakan dengan jelas titik awal dan titik akhir dari 69 minggu nubuatan pertama dari perhitungan itu.

Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat perintah itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan Mesias, Sang Raja, akan ada tujuh minggu dan enam puluh dua minggu . . .
(Daniel 9:25).

Di sini, kita mempelajari bahwa dari perintah untuk memulihkan dan membangun kembali Yerusalem sampai kedatangan Mesias akan ada 69 minggu nubuatan (7 minggu + 62 minggu). Ini adalah setara dengan 483 tahun yang sesungguhnya. Keputusan untuk memulihkan Yerusalem diberikan oleh Artahsasta pada tahun 457 SM.

Menghitung maju sebanyak 483 tahun ke depan dari tahun 457 SM membawa kita ke tahun 27 Masehi [hasil perhitungan ditambah 1 karena tidak ada tahun 0], tahun pembatisan Yahushua. Luar biasa, Mesias telah dibaptis pada saat yang tepat seperti yang ditentukan oleh malaikat, lebih dari 600 tahun sebelumnya!

Kita bisa dengan yakin menyatakan bahwa tahun 27 M adalah tahun pembaptisan Yahushua karena Lukas, dalam pasal yang ketiga dari injilnya, mengatakan kepada kita bahwa kejadian itu terjadi dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius [Tiberius menjadi kaisar dari sejak tahun 14 M tetapi dari tahun 12 M dia telah dilantik melalui sebuah upacara resmi untuk menjalankan pemerintahan sebagai wakil kaisar Agustus yang sudah tidak berdaya karena sakit, hingga kaisar Agustus meninggal pada tahun 14 M]

Gabriel kemudian melanjutkan bahwa Mesias akan di “singkirkan” dan kemudian kota itu akan dihancurkan.

Sesudah keenam puluh dua minggu Mesias akan disingkirkan, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu . . .
(Daniel 9:26)

Dalam ayat terakhir dari nubuatan besar ini, sang pembawa pesan Yahuwah menjelaskan dengan detail minggu ke-70 nubuatan itu.

Dia akan membuat sebuah perjanjian dengan banyak orang selama satu minggu. Pada pertengahan minggu itu Dia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan . . . .
(Daniel 9:27)

Selama minggu ke-70 nubuatan, Sang Mesias akan membuat sebuah perjanjian dengan banyak orang. Dia kemudian melanjutkan: Sang Mesias akan menyebabkan korban sembelihan dan korban santapan dihentikan pada pertengahan dari minggu terakhir nubuatan ini. Dengan menghitung maju sebanyak 7 tahun (satu minggu nubuatan) dari waktu pembaptisan Yahushua pada musim gugur 27 M akan membawa kita sampai pada musim gugur tahun 34 M. Hal ini akan menempatkan pertengahan minggu ke-70 pada musim semi tahun 31 M. Itu memperjelas bahwa Yahushua disalibkan pada musim semi tahun 31 M. Dia telah “disingkirkan” pada pertengahan minggu ke-70 nubuatan itu tepat seperti yang sudah dinubuatkan sang malaikat.

Setelah penyaliban Yahushua, Perjanjian Baru yang Dia beritakan dalam semua pelayanan-Nya selama 3 1/2 tahun dilanjutkan dan “dikonfirmasi” oleh para rasul. Undangan untuk menerima Perjanjian Baru telah diperpanjang bagi bangsa Yahudi sampai puncak dari minggu ke-70 nubuatan itu pada musim gugur tahun 34 M, ketika, dalam sebuah tindakan terakhir dari pemberontakan melawan Surga, kelompok Sanhedrin membunuh Stefanus, orang Kristen pertama yang menjadi martir (Kisah Para Rasul 7).

Sebagaimana konfirmasi akhir Surga bahwa 70 minggu nubuatan yang ditujukan bagi bangsa Yahudi dan Yerusalem duniawi telah terpenuhi, kota dan bait suci itu dihancurkan pada tahun 70 Masehi tepat seperti yang malaikat telah nubuatkan. Dengan demikian, 70 minggu nubuatan digenapi dalam detail yang sempurna. Waktu yang ditujukan untuk bangsa Yahudi sekarang telah dipenuhi, Injil kemudian disampaikan kepada bangsa-bangsa lain.

Sekarang kita telah menetapkan dengan pasti bahwa tahun 31 M adalah tahun penyaliban Yahushua yang sesuai dengan Kitab Suci. Marilah kita memeriksa dampak yang lebih besar dari fakta ini, yaitu bahwa siklus mingguan 7 hari yang kita jalani saat ini TIDAK bersiklus terus menerus dari sejak masa Penciptaan! Kalender Masehi yang sekarang dipakai untuk menentukan hari ibadah adalah sebuah kalender palsu!

Menurut Alkitab, Yahushua disalibkan pada hari Paskah, yang selalu jatuh pada hari ke-14 dari bulan lunar pertama. Alkitab juga memberitahu kita bahwa ini berlangsung pada “hari sebelum hari Sabat”, yang merupakan hari ke-6 dalam sebuah minggu. Dengan menggabungkan semuanya bersama-sama, kita tahu Yahushua disalib pada hari ke-6 dalam sebuah minggu, pada hari ke-14 bulan lunar yang pertama, pada tahun 31 M.

Ada perbedaan pemikiran mengenai kapan bulan yang Alkitabiah dan tahun yang Alkitabiah dimulai. Namun, kita akan memeriksa tahun penyaliban dari semua sudut pandang dan menggunakan semua kemungkinan metode perhitungan, untuk melihat apakah ada kemungkinan untuk mendapatkan “Penyaliban hari Jumat”, karena jika penyaliban benar terjadi di hari Jumat maka hari Sabtu dapat menjadi hari Sabat dan hari minggu menjadi hari Kebangkitan.

Pertama, mari kita lihat apakah mungkin untuk mendapat sebuah “Penyaliban hari Jumat” dengan menggunakan metode “fajar setelah konjungsi” untuk menentukan Hari Bulan Baru. Untuk melakukan ini, kita harus mencatat waktu konjungsi baik untuk bulan Maret maupun April pada tahun 31 M, karena Tahun Baru dapat dimulai pada salah satu dari kedua bulan ini, ketika semua metode perhitungan untuk memulai tahun sama-sama dipertimbangkan.

Pada tahun 31 M, konjungsi lunisolar pada bulan Maret terjadi pada tanggal 11 pk. 10.20 PM (UTC). Pada bulan April, konjungsi terjadi pada tanggal 10 pada pk. 11.33 AM (UTC). Ini akan menempatkan Penyaliban pada tanggal 25 Maret (itu adalah “hari Minggu”, sehingga seharusnya hari Sabat adalah hari Senin dan hari kebangkitan adalah hari Selasa dalam kalender Masehi moderen) atau pada tanggal 24 April (itu adalah hari “Selasa”, sehingga seharusnya hari Sabat adalah hari Rabu dan hari Kebangkitan adalah hari Kamis dalam kalender Masehi moderen). Berdasarkan fakta-fakta ini “Penyaliban hari Jumat” adalah tidak mungkin, sangat jauh!.

Sekarang, mari kita coba menggunakan metode bulan sabit pertama yang terlihat untuk memulai bulan, sebagaimana yang banyak dianjurkan oleh para pengikut tradisi. Berdasarkan para sarjana, membutuhkan 16,5 sampai 42 jam setelah konjungsi bagi bulan sabit untuk dapat terlihat di Yerusalem.

“Di Yerusalem dibutuhkan 16,5 sampai 42 jam setelah konjungsi, . . . sebelum bulan menjadi terlihat lagi dalam bentuk sebuah bulan sabit tipis, yang terus membesar dan lebih besar lagi sampai saat bulan purnama”.

(The Chronology Of Ezra 7, A Report of the Historical Research Committee Of the General Conference of Seventh-Day Adventists, hlm.11)

Itu berarti bahwa kita harus mengharapkan bulan sabit pertama yang terlihat dapat dilihat secara konsisten muncul pada 17-42 jam setelah konjungsi di Yerusalem.

Sekarang, mari kita mengkaji bulan Maret pada tahun 31 M untuk melihat apakah mungkin untuk sampai pada sebuah “Penyaliban hari Jumat” dengan menggunakan metode bulan sabit pertama yang terlihat untuk mengawali sebuah bulan.

Bulan sabit paling awal di bulan Maret yang berpotensi terlihat setelah matahari terbenam terjadi pada tanggal 12 pada saat bulan berusia 17,5 jam. Namun, jika itu tidak terlihat, maka sudah pasti akan terlihat pada malam tanggal 13 Maret pada saat usia bulan 41,5 jam. Membuat tanggal 14 Maret menjadi Hari Bulan Baru.

Ini akan menempatkan Penyaliban pada tanggal 27 Maret, yang setara dengan “hari Selasa” moderen, yang artinya hari Sabat dalam kalender moderen seharusnya jatuh di hari Rabu dan hari Kebangkitan adalah hari Kamis. Sangat jelas, adalah tidak mungkin untuk mendapatkan “Penyaliban hari Jumat” pada bulan Maret tahun 31 M.

Sekarang, mari kita mengkaji bulan April untuk melihat kemungkinan sampai pada “Penyaliban hari Jumat”, sekali lagi dengan menggunakan bulan sabit pertama yang dapat terlihat untuk mengawali bulan.

Bulan sabit pertama yang terlihat pada bulan April nampaknya masih samar, sesaat setelah matahari terbenam pada tanggal 11 ketika bulan berusia 28,5 jam. Namun jika tidak terlihat, bulan akan pasti terlihat pada tanggal 12 April ketika bulan itu terbenam 2 jam setelah matahari pada usia 52,5 jam dengan pencahayaan 5%. Ini akan membuat tanggal 13 April sebagai Hari Bulan Baru. Dan akan menempatkan Penyaliban pada tanggal 26 April, yang sama dengan “hari Kamis” moderen, yang artinya hari Sabat dalam kalender masehi akan jatuh pada hari Jumat dan hari Kebangkitan akan terjadi pada hari Sabtu. Disini, sekali lagi, adalah tidak mungkin untuk sampai pada sebuah “Penyaliban hari Jumat”.

Untuk mempertahankan bahwa penyaliban memang berlangsung pada hari Jumat di tahun 31 M, para pengikut tradisi harus mengandaikan bahwa bulan sabit pertama tidak terlihat sampai bulan itu berumur 76,5 jam dengan pencahayaan 10%! Ingat sekali lagi, bahwa parameter yang dapat diterima untuk menentukan penampakan bulan yaitu 17-42 jam. Bagaimana bisa seseorang, dalam keadaan sadar, menganut pandangan yang tidak layak semacam ini?

Sejujurnya kita harus mengikuti bukti ke manapun itu menuntun, bahkan jika hal itu tidak sesuai dengan tradisi-tradisi kita atau dengan pandangan-pandangan kita yang berharga.

Fakta bahwa tidak ada kemungkinan untuk mendapatkan sebuah “Penyaliban hari Jumat” pada tahun 31 M telah dibenarkan oleh para sarjana di seluruh dunia, termasuk mendiang Tn. Isaac Newton (seorang yang dihormati oleh banyak orang sebagai “bapak fisika moderen”).

“Dia [Newton] telah menyingkirkan tahun 31, 32, dan 35 M karena tanggal 14 Nisan tidak bisa jatuh pada hari Jumat, sebagaimana yang telah dibenarkan oleh semua para peneliti moderen”.

(“Newton’s Date for the Crucifixion,” Pratt, J. P., Quarterly Journal of the Royal Astronomical Society, Vol.32, NO. 3/SEP, hal.301, 1991).

Ajaran tradisi untuk beribadah pada hari Sabtu dan hari Minggu adalah sebuah asumsi belaka! Bahkan sesungguhnya ini adalah sebuah penipuan agar umat yang percaya digiring untuk melakukan dosa besar dengan melanggar perintah Sang Pencipta untuk beribadah pada hari yang telah Dia tentukan sendiri, yaitu pada hari Sabat berdasarkan kalender-Nya sendiri.

Alkitab dengan jelas mengungkapkan melalui nubuatan luar biasa “70 minggu” Daniel bahwa Sang Juruselamat disalibkan pada tahun 31 M. Alkitab juga menjelaskan bahwa penyaliban terjadi pada hari ke-6 suatu minggu, dan pada hari ke-14 dari bulan lunar yang pertama. Ketika semua rincian kalender digabungkan bersama-sama, maka telah jelas tak terbantahkan, orang-orang Israel menggunakan kalender yang berbeda dari apa yang dunia sekarang gunakan. Mereka tidak menggunakan kalender Julian, yang merupakan cikal-bakal kalender masehi moderen dengan siklus mingguannya yang tidak terputus. Sebaliknya, mereka menggunakan kalender lunisolar Alkitab untuk menentukan hari-hari raya yang telah ditetapkan Surga, termasuk Sabat Hari Ketujuh.

Dalam Alkitab, setiap bulanan dimulai dengan perayaan sebuah hari ibadah khusus: Hari Bulan Baru. Enam hari kerja akan mengikuti dan kemudian sebuah Sabat hari ketujuh pada tanggal delapan bulan itu. Tiga minggu lagi akan mengikuti, dan berakhir pada tanggal 29. Siklus mingguan kemudian dimulai kembali setelah Hari Bulan Baru berikutnya. Tidak ada bulan pernah memiliki lebih dari 30 hari. Setiap kali sebuah Sabat hari ketujuh di dalam Alkitab ditandai dengan tanggal, itu selalu jatuh pada tanggal 8, 15, 22, dan 29 setiap bulan.

Kami meminta kepada anda, kekasih Yahuwah, jangan langsung menerima perkataan kami ini. Silakan selidiki hal-hal ini untuk diri anda sendiri. Banyak pendapat yang menentang Sabat lunar, yang di permukaan tampak benar, tetapi ternyata sangat salah ketika dikaji dengan seksama. Sekali lagi: kami meminta kepada anda untuk menggali lebih dalam persoalan ini, dengan hati yang tulus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *